Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenangan Manis Imam Ibnul Jauzi di Masa Belajar

Menara Tour Hassan, Rabat, Maroko
Menara Tour Hassan, Rabat, Maroko
Imam Ibnul Jauzi Rahimahullahu Ta’ala berkata di dalam kitabnya, Shaidul Khathir, bercerita tentang kesulitan yang menimpa dirinya sendiri di masa awal menuntut ilmu, dan bagaimana kesabaran beliau dalam menghadapi itu semua:

“Aku pernah mengalami kenangan yang begitu manis dalam menuntut ilmu. Semua getir pahit di masa itu bagiku lebih manis dari madu, demi memperoleh sesuatu yang kucari dan yang kuharap.

وَمَنْ تَكُنِ الْعَلْيَاءُ هِمَّةَ نَفْسِهِ
فَكُلُّ الَّذِي يَلْقَاهُ فِيهَا مُحَبَّبُ

Seseorang yang cita-cita tingginya
menjadi motivasi bagi dirinya,
Niscaya semua yang ia hadapi
menjadi sesuatu yang ia cintai.

Di masa mudaku, aku hanya memiliki beberapa potong roti yang sudah kering dan mengeras, yang kujadikan bekal saat menuntut ilmu dan mencari hadits.

Saat aku duduk di samping sungai Isa di kota Baghdad, aku pun menyantap roti itu. Keras? Tentu saja! Roti itu tak dapat dimakan, hingga kucelupkan ke dalam air sungai itu tuk melunakkannya.

Satu suap roti, satu teguk air. Begitulah caraku menyantapnya.

Sepasang mata himmah-ku tak pernah memandang itu sebagai kesulitan. Semuanya tampak indah demi menuntut ilmu.

Hingga semua kepahitan yang kuhadapi dahulu membuahkan hasil. Aku dikenal banyak orang karena sering mendengar dan mengkaji hadits-hadits Baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Serta mempelajari sirah dan budi pekertinya, para sahabat, juga para tabi’in.”

وقال الإمامُ ابنُ الجوزيِّ رحمه اللهُ تعالى في كتابِه (صيدِ الخاطرِ)، مُتحدِّثًا عنِ الشَّدائدِ الَّتي نالَتْه في بدْءِ طلَبِه للعلمِ، وعن مَحامدِ صبرِه على تلك الشَّدائدِ :

ولقد كنتُ في حَلاوةِ طلَبِي العلمَ، ألقَى منَ الشَّدائدِ ما هو عندِي أحلى من العَسَلِ، لأجلِ ما أطلُبُ وأرجو.

وَمَنْ تَكُنِ الْعَلْيَاءُ هِمَّةَ نَفْسِهِ
فَكُلُّ الَّذِي يَلْقَاهُ فِيهَا مُحَبَّبُ

كنتُ في زمنِ الصِّبَا آخُذُ معي أرغِفةً يابسةً، فأخرجُ في طلَبِ الحديثِ، وأقعُدُ على نهرِ عِيسَى ـــ في بغدادَ ـــ ، فلا أقدِرُ على أكْلِها إلا عند الماءِ، فكُلَّمَا أكلْتُ لُقْمةً شرِبْتُ عليها، وعينُ هِمَّتِي لا تَرى إلَّا لذَّةَ تحصيلِ العلمِ، فأثمَرَ ذلك عندي أنِّي عُرِفْتُ بكثرةِ سماعي لحديثِ الرَّسولِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ وأحوالِهِ وآدابِهِ، وأحوالِ أصحابِهِ وتابعيهِمْ. اهـ

Shafahāt Min Shabril Ulamā
'Alā Syadā`idil 'Ilmi Wat Tahshīl
Karya Syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah
Hal 226

Umar Abdul Aziz
Umar Abdul Aziz Tulislah! Dan menulislah! Agar orang yang hidup di masa depan tahu bahwa engkau pernah hidup di masa lalu.

Posting Komentar untuk "Kenangan Manis Imam Ibnul Jauzi di Masa Belajar"

UmarHuseini
Ahlan Wa Sahlan! Selamat Datang di Blog Saya! Setelah membaca postingan saya, saya harap anda meninggalkan jejak dengan memberi komentar dan masukan. Syukran...
TUTUP